Tata Krama Makan

Tata Krama Makan

Imam Syafi’i -rodliyallohu anhu- berkata :
” Barang siapa hendak meletakkan sesuap -makanan- kedalam mulutnya, maka ia butuh kepada 12 masalah. 4 masalah wajib, 4 masalah sunnah dan 4 masalah adab.

Empat masalah yg wajib adalah :
1. Makanannya halal.
2. Makanannya baik, karena yg najis haram memakannya.
3. Beri’tikad bahwa yg memberi rizki adalah Allah.
4. Bersyukur telah diberi rizki.

Empat masalah sunnah adalah :
1. Membaca basmallah pada permulaan makan.
2. Membaca hamdalah setelah selesai makan.
3. Duduk di atas kaki kiri.
4. Membasuh kedua tangan.

Empat masalah adab adalah :
1. Hanya memakan yg ada di depannya saja.
2. Memperkecil suapan.
3. Mulai makan dari atas mangkuk.
4. Tidak melihat pada suapan orang lain.”

Termasuk anjuran dalam makan adalah makan makanan rangsum/makanan musafir tujuannya sebagai pengingat bahwa kita ini adalah musafir yg siap sedia utk segera pergi.
Ketika makan berniat bahwa ia makan sebagai kekuatan utk melaksanakn keta’atan kpd Allah ta’ala, bukan makan karena syahwat dan keinginan.
Jika tidak lapar, janganlah mengulurkan tangan kepada makanan, orang2 bijak pernah berkata : ” Barang siapa mengulurkan tangannya kepada makanan ketika lapar dan menahan tangannya sebelum kenyang maka ia tidak akan butuh kepada dokter selamanya.”
Dianjurkan utk menghormati roti, karena makanan yg mencukupi manusia adalah roti.

Termasuk adabnya makan adalah makan bersama orang lain, jangan makan sendiri, karena bersepi dan sendirian dalam hal makan itu tercela.
Memualai makan dengan garam dan mengakhiri makan dengan garam juga, memperkecil suapan dan melembutkannya dalam mengunyah.
Jangan meletakkan mangkuk diatas roti, jangan mengusap tangan dengan roti, jangan meniup makanan yg panas.
Setelah makan, pertama-tama bersihkan jari2 dengan mulut kemudian bersihkan dengan sapu tangan, ambillah remah2 dan roti yg remuk,
dalam khobar : “Barang siapa melakukan hal itu maka kehidupannya menjadi baik, anak2nya selamat darai bahaya dan itu menjadi maharnya bidadari.”
Setelah selesai makan ucapkanlah : “Alhamdulillahilladzi ath’amanaa wasaqoona wakafaanaa wa awaanaa sayyidinaa wamaulaanaa ”
dan membaca surat al ikhlash dan surat al quroisy.

Jika makan bersama dengan orang lain, maka adabnya ada tujuh:

1. Selama sang guru atau orang ‘alim -jika keduanya ikut hadir- belum mengulurkan tangannya, maka janganlah mengulurkan tangan kpd makanan.
2. Berbincang ketika makan bersama kawan2, jangan diam saja karena diam saat makan adalah kebiasaan orang majusi/kafir penyembah api.
3. Menjaga teman makannya hingga tdk berbuat dholim kepadanya, karena berbuat dholim kepadnya dalam hal makanan hukumnya haram.
4. Tidak bersumpah thd makanan, misalnya mengucapkan : “demi Allah makanlah dari makanan ini.”
5. Janganlah memperhatikan diri sendiri dan jangan melihat suapan orang lainnya.
6. Jangan melakukan perbuatan yg membuat orang lain tdk suka, misalnya membeberkan tangannya kedalam mangkuk, mendekatkan mulut dengan mangkuk dan menempelkan giginya ke dalam mangkuk.
7. Mempersiapkan utknya baskom/tempat air di arah kanan.

Wallohu a’lam.

~Mufiidul ‘Ulum~

Sumber: Ust. Nur Hamzah (FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *